Titam's Fiction about Boys Before Flowers

Annyeonghaseyo ;) Berhubung K-Drama Boys before Flowers tidak ada kabar tentang keberlanjutan ceritanya, maka saya yang bernama Titam Hersih selaku fans-nya BBF, akan membuat suatu fiksi dimana isinya tentang kelanjutan cerita BBF ataupun fiksi-fiksi yang berhubungan dengan para cast BBF. Walau ini hanya fiktif belaka, semoga terhibur yaa... Gamsahamnida ^_^

Senin, 04 Oktober 2010

Song Woo Bin's Story: Dia...adalah Ginger!!!



Song Woo Bin berjalan dengan terburu-buru. Matanya terus-menerus melihat ke arah jam yang melingkar di pergelangan tangannya. "Aku tidak boleh terlambat! Bisa-bisa aku dibunuh sama Jun Pyo!" batinnya.
Hari ini adalah hari pernikahan Jun Pyo dan Jan Di. Sialnya, entah bagaimana cowok se-perfect Jun Pyo bisa seceroboh itu meninggalkan cincin pernikahannya di rumah. Untung saja tadi Woo Bin belum terlalu jauh meninggalkan rumahnya yang memang hanya berjarak beberapa kilometer dari rumah Jun Pyo.
Woo Bin kembali melihat jamnya. Tinggal lima belas menit lagi. Kaki Song Woo Bin terus melangkah dengan cepat memasuki gedung dimana tempat Jun Pyo dan Jan Di melaksanakan hari pernikahannya. Di lobi sudah banyak sekali tamu yang berdatangan. Mereka mengantri untuk diperiksa oleh petugas keamanan. Maklum lah yang menikahkan anak pewaris perusahaan Shin Hwa. Demi keamanan maka satu per satu mereka harus diperiksa terlebih dahulu.
Antrian masih sangat panjang. Kepala Woo Bin sibuk menoleh ke kanan dan ke kiri mencari pintu masuk yang lain. Tiba-tiba dia menepuk dahinya. Bodoh sekali, umpatnya dalam hati. Di luar gedung ini kan ada pintu keluar darurat. Kenapa tidak dari sana saja. Dia tinggal mencari petugas di luar dan memintanya untuk membukakan pintu darurat itu untuknya.
Woo Bin tersenyum senang. Hah, merepotkan saja si Jun Pyo ini. Ini kan kesalahannya. Tapi kalau Woo Bin terlambat, malah Jun Pyo pula yang mengancam akan membunuhnya. Woo Bin hanya geleng-geleng kepala saja kalau teringat tingkah laku sahabatnya itu.
Saking senangnya menemukan ide masuk melalui pintu darurat, Woo Bin yang memang sedang terburu-buru, tidak sengaja menabrak seseorang yang ingin masuk ke dalam lobi. Seseorang itu adalah wanita. Dan kalau saja Woo Bin tidak segera menangkap lengannya, wanita itu pasti akan terjatuh ke belakang. Hufth! Dia berhasil menangkapnya. Wanita itu kelihatan terkejut sekali. Begitu pun dengan Woo Bin, dia tak kalah terkejutnya ketika dia menyadari siapa wanita yang baru saja ditabraknya.
Seperti tidak percaya, Woo Bin terus-terusan mengerjapkan matanya tanda dia sama sekali tidak percaya dengan sesosok wanita yang sedang berdiri di hadapannya saat ini.
Dia...adalah Ginger!!! Iya, tidak salah lagi. Dia adalah Ginger anggota geng GinSunMin. Sedang apa dia di sini? tanyanya keheranan dalam hati.
Wanita yang disangka Ginger oleh Woo Bin itu sepertinya juga sangat terkejut setelah mengetahui bahwa pria yang menabraknya adalah salah satu anggota F4, yaitu Song Woo Bin.
Mereka berdua sama-sama tertegun. Saling memandang satu sama lain. Seperti tidak percaya akan bertemu kembali setelah empat tahun lamanya dengan cara seperti itu.
Ginger yang sadar bahwa dia telah melakukan kesalahan dengan menabrak salah satu anggota F4 langsung membungkukkan badannya. Kagetnya, Song Woo Bin juga melakukan hal yang sama.
"Song Woo Bin sunbae?" katanya tidak percaya.
"Ginger? Kau, Ginger anggota GinSunMin kan?" tanya Woo Bin.
Ginger tersipu malu, "ah, sunbae. Kau masih mengingatku rupanya?"
Woo Bin menatap heran wanita yang sudah empat tahun lebih ini tidak dilihatnya. Dia merasa kalau Ginger sudah berubah sama sekali. Dia tidak seperti dulu yang berlagak centil dan sombong. Lihat saja senyumnya, malu-malu dan manis sekali.
"Kenapa kau cuma sendiri? Mana kedua temanmu yang lain si Sunny dan Miranda?" tanya Woo Bin ramah.
Mendengar nama Sunny dan Miranda di sebut wajah Ginger yang semula berseri-seri menjadi mendung seketika.
"Ada apa? Apa ada yang salah dengan pertanyaanku tadi?" kata Woo Bin yang menyadari perubahan ekspresi di wajah Ginger.
(suara handphone berdering) Woo Bin merogoh saku celananya. Astaga! Dia lupa dengan Jun Pyo. Dia kan membawa cincinnya. Dia kembali melihat jam di tangannya. Gawat, dia hanya punya waktu lima menit lagi. Lewat dari itu, dia betul-betul bakalan dibunuh oleh Gu Jun Pyo.
"Maaf, Ginger. Saat ini aku sedang terburu-buru. Aku harus segera pergi, kalau aku masih ingin hidup." katanya cepat pada Ginger.
Ginger sedikit heran sekaligus geli dengan tingkah lakunya Woo Bin yang sedang terburu-buru.
"Oh iya, aku juga minta maaf karena tadi sudah menabrakmu. Aku permisi dulu!" setelah membungkukkan tubuhnya, Woo Bin segera berlari keluar gedung meninggalkan Ginger yang masih terheran-heran dengan sikap anehnya Woo Bin.

tu bi kontinyu...

by: Titam Hersih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar